Sabtu, 12 Februari 2011

Kehidupan

Saat aku di kandungan ibu
Aku merasakannya kehangatan di dalam sana
Mengalirnya makanan-makanan ibu ke dalam perutku
Akan tiba saatnya melihat dunia
        Ternyata memang benar
        Tangisan itu membuat semua orang bahagia
        Allah memang sangat mulia
Diciptakan-NYA aku dengan normal
Masa bayi, kanak-kanak, semua itu telah berlalu
Kini aku telah dewasa
Diberi-NYA aku berbagai macam cobaan
Dan kemudian cobaan itu terlewati
        Aku mulai tua dan rentan
Aku sudah tidak bisa apa-apa
Dan di saat itulah ajal menjemputku
Tak ada yang bisa menahanku untuk pergi

2 komentar:

  1. Kehidupan itu memang sangat pendek..
    Ibarat datang ke dunia, hanya untuk menumpang minum..

    Hidup memang berjalan begitu cepat..
    Berbagai hal yang mewarnai duniaku..
    Semuanya berlalu dalam rumitnya kehidupan..
    Yang membuatku setiap hari harus berpikir
    Bagaimana memanfaatkan hari-hariku dengan sekelumit kebaikan dan hal berguna..
    Agar kehidupan yang sebentar ini terwarna oleh polesan kuas dengan warna kesukaanku..
    Kesukaan semua orang..
    Warna perbuatan baik dan hal positif..
    Dengan palet cinta kasih sebagai dasarnya..
    Sehingga hidup ini menjadi lebih indah..

    Nah mbak, karena hidup ini terasa berlalu begitu cepat. Makanya harus mengisinya dan mewarnainya dengan perbuatan baik. Yang disertai cinta kasih..

    Bisa mencerna nggak, pesan yang tertuang dalam puisiku tadi? Bisa dong.. Ya kan.
    Kalau begitu sampai jumpa............

    Salam Sahabatmu,
    Angger

    BalasHapus
  2. Maaf ya Mbak, kalo comment di atas kepanjangan.. Tapi ngomong2 tentang puisi yang Mbak buat. BAGUS BANGET. Aku nggak bo'ong. Kata2nya cukup puitis. Cuman, ada beberapa kata yang kurang puitis.. TAPI jangan terlalu dipikirin. Puisi memang harus indah, tapi itu bukan hal terpenting. Yang terpenting adalah makna yang terdapat dalam puisi tersebut. Kata-kata memang indah, namun lebih indah jika kita bisa memahami pesan yang disampaikan sang Penulis lewat puisi yang dibuatnya.. apalagi puisi yang diciptakan dengan emosi(perasaan) yang kuat. Hmmm Indahnya Ruar Biasa.

    Mungkin Mbak bisa menuliskan suatu hal yang menggambarkan perasaan mbak yang sedang dirasakan. Sehingga emosinya jadi lebih terolah. Kalo Mbak sudah lakuin, Itu Bagus... Berarti kita sehati. Semoga sukses selalu dalam berkarya. Selalu Optimis Ok.
    (maaf kalo aku kayak meng-guru-i Mbak Putri, tapi aku paling bahagia kalo bisa memberi motivasi pada orang lain.)(maaf juga kalo kepanjangan).
    Sukses terus ya....

    Salam Sahabatmu,
    Angger

    BalasHapus